{PERHATIAN…PERHAHATIAN KEPADA PARA PENOEMPANG KERETA API DGN LOKOMOTI GOMBAR 5CC-280 PADA SPOER TIGA ARAH TIMOER JOEROESAN BANDJAR-KEROJA SEBENTAR LAGI AKAN DIBERANGKATKAN….. ! HARAP PENOEMPANG SIAP DAN SEGERA NAEK KE GERBONG DGN TERTIB….!! “ LOK GOMBAR 5CC-280” PADA SPOER TIGA AKAN DIBERANGKATKAN POEKOEL 09.30. PAGI INI…!!} Demikian suara load speker dari Stasiun Ka Bjr Patroman, dari urusan pemberangkatan kereta utk jurusan Banjar-Kroya. Suara selalu terdengar dlm suasana Stasiun Banjar yg cukup ramai dan memiliki jadwal pemberangkatan yg padat di dekade thn 1938-1960-an. TAHUN 1930-1960 adlh masa jayanya stasiun KA Bjr Patroman, krn di masa ini Stasiun Bjr memiliki fungsi Stasiun Transito, dimana penumpang dan barang yg mau ke jurusan Jkt, dari arah Timur seperti Langen, Kroya dan sekitarnya serta Bjrsari, Pangandaran dan sekitarnya selalu naik di Stasiun KA Bjr Patroman. Begitupun sebaliknya barang dan penumpang dari Jakarta utk menuju ke kota-kota tersebut, maka Stasiun KA Bjr adlh tmpt pergantiang jenis sarana angkutan. Seperti halnya bila datang KA Gaya Baru jurusan Jkt-Bdg-Bjr. Maka akhir perjalanan kereta itu berhenti di Bjr Patroman dan seterus penumapang dan brng yg datang terbagi sesuai dgn jurusan serta tujuan kota berikutnya. Dan Sebaliknya juga dari arah Timur utk KA Cepat Mutiara Timur Srby-Jogya hinga berakhir di Banjar, maka seperti itulah pergantiannya jenis dan kelas kereta yg sesuai dgn tujuan yg akan dicapai. Adapun jenis kereta khusus yaitu Kereta Cepat Gaya Baru Jkt-Sby atau KA Ekspres Mutiara Timur Sby-Jkt. Jenis KA Cepat ini di Stasiun KA Bjr selalu berhenti dan tepat waktu sesuai dgn jadwalnya. Bahkan setiap KA Cepat itu yg berhenti dulu di Stasiun KA Bjr selalu mengisi air dan kayu bakar yg telah di siapkan oleh pengelola Stasiun KA Bjr, dimana gudang dan stock penyediaan airnya disedot dari daerah “kompa” dan juga kayu bakarnya yg disimpan di gudang cv.kehutanan yg tdk jauh dari “kompa” itu. PADA TAHUN 1946-1950an pun Stasiun KA Bjr tetap ramai dan malah semakin ramai penuh riuh oleh para penumpangnya serta para pengantarnya. Stasiun KA Bjr pada masa jayanya bagaikan tempat yg memiliki daya tarik yg cukup memberikan konstribusi pengaruh besar bagi kegiatan ekonomi rakyat di daerah sekitarnya. Hal ini terbukti di kawasan Stasiun KA Bjr ramai oleh berbagai kios, warung dan bahkan pedagang asongan pun tumplek ada di stasiun utk melayani para penumpang baik yg transito serta yg berganti jenis kereta api sesuai dgn tujuan yg akan dicapainya dan juga hilir mudik pedagang asongan berdagang di gerbong KA lintasan Jkt-Srby atau Srby-Jkt itu. Tempat peristirahatan dan peron pun demikian ramai sejak pagi dini hari lepas solat subuh hingga petang dan mlm lepas solat Isya. Stasiun KA Bjr selalu ramai. Bahkan ada beberapa penumpang yg sengaja tidur di Stasiun karena menunggu pemberangkatan KA yg lebih awal, yaitu jam 04 atau jam 05 pagi waktu setempat.
STASIUN KERETA API BJR PATROMAN jadul itu sepertinya memberikan makna dan ciri atas pertumbuhannya Kota Banjar pada rona awal planologis dlm tatanan urbanized kota kecil yg tumbuh jadi kota seperti sekarang ini. Rona awal planologis kota Bjr adalah fungsi kota sbg kota trnsit dan moda angkutan yg bukan saja terfokus di jalur rel KA, tetapi jalur jalan darat juga demikikian, bahwa IKK Bjr tumbuh dan berkembangnya krn status fungsi serta peranan sbg kota transito di segala moda angkutan yg ada saat itu. Bahkan jalur sungai Citanduy pun demikian, yakni bagi jaur angkutan internal Bjr utk barang seperti bambo, kayu dan barang-barang tertentu yg dianggap mudah serta akses menggunakan jalur sungai Citanduy. Meski tahun 1948-an jalur sungai sdh mengalami penyempitan dan pendangkalan karena simulasi sedimentasi yg cukup tinggi sejak berabad-abad.
SEKARANG ISTILAH LOKOMOTIF GOMBAR, GAWIS, Wiku, Jaluk dan atau KA Gaya Baru dan nama KA lainnya sdh tinggal kenangan, tinggal arsip dan sejarah yg semestinya kita tetap mengenang serta mengetahuinya atas semua fenomena yg terjadi di dlm tatanan transportasi dahulu itu. Sekarang sejak thn 2002 diberlakukannya UU OTDA dan thn 2003 Bjr jadi DOB Kota Banjar Patroman dgn berbagai masalah dan tuntutan warganya yg jauh berbeda dgn masa lalu itu. Sekian artikel sejarah untuk kali ini,semoga bermanfaat dan menambah wawasan tentang kota Banjar #sumber from fp Banjar
SPOER TIGA JALOER TIMOER OENTOEK BANDJAR-KEROJA
12
Apr
aditninjamaniac
April 12, 2011 at 19:31
1…2…3… podium habis…
bapro art
Februari 1, 2014 at 14:59
foto foto diatas dari mana dan poisisi alamat lokasinya banjarnya diman yah?
aditninjamaniac
April 12, 2011 at 19:32
nitip warung we ah..
http://aditninjamaniac.wordpress.com/2011/04/12/feeling-pertamaku-terhadap-boxy-yamaha-v-ixion-2010/
warung DOHC
April 12, 2011 at 21:08
keren2 tumben ente pinter sejarah ief?
waghhh jozz lagh emang jalur kereta selatan penuh pemandangan asoy!
aditninjamaniac
April 12, 2011 at 21:13
banyak juga cerita mistisnya..ceritain lah salah satu yg menarik.. 😀
aiefz
April 12, 2011 at 21:18
antosan wae kang 😀
aiefz
April 12, 2011 at 21:18
xixixii
biar kelas ipa,sejarah itu asik juga lho!!! 😀
udah pernah coba blom neeh kereta ke pangandaran?sayang udah punah
#99 bro
April 12, 2011 at 22:24
Naik kereta api tut tut tu…
Siapa hendak turut…
aiefz
April 19, 2011 at 05:35
Siapa ya?!
Maskur
April 13, 2011 at 14:27
banjar kroya?
wah kereta udah lam ilang…sekarnang naik pasunan aja
aiefz
April 19, 2011 at 05:37
Iah pakde,skarang klo mau ke kroya naek serayu,klo dari banjar tiket ke kroya cuma 1.500
Tjile
April 20, 2011 at 13:43
mas gbr pertaman itu di Banjar opo Kroja..saya jg seorang railfans koq…
aiefz
April 30, 2011 at 16:59
Banjar bro
rawins
Juli 4, 2011 at 00:44
kereta penuh kenangan tuh…
kangen juga mengingat masa lalu, setiap berangkat sekolah selalu bareng kereta itu
kangen juga kereta banjar pangandaran dengan cikacepitnya…
aiefz
Juli 9, 2011 at 21:34
wah saya aja lum pernah naek om 😀
at0zz
Juli 19, 2011 at 01:06
miris liat stasiun banjar skrg,,, sepii…………………………
pernah hiking belum ke pangandaran nyusurin rek KA…asik bro..jemabatan cikacepit sama terowongannya itu lho….hemmm….
*katanya pas jaman soeharto mau di hidupin lg,tapi kburu lengser 😦
aiefz
Juli 19, 2011 at 19:49
Ah bet rame kang,komo pas mudik+liburan
wah panasaran torowonganna euy 😀
arjunasama
Agustus 22, 2011 at 00:36
sayang seribu kali sayang kereta jurusan pangandaran banjar telah tiada.padahal itu sangat menarik dan merupakan daya tarik turisme.keretaapi di indonesia diterrlantarkan.sehingga jalan raya padat,macet,tidak aman.sementara ka.bukan ditambah malah dimatikan trayeknya.
aiefz
Agustus 25, 2011 at 17:24
betul sekali,saya saja belum pernah 😀
egie
Desember 5, 2011 at 13:42
mas tau ttg sejarah suatu daerah?? apa kuliah jursan sejarah??
aiefz
Desember 23, 2011 at 17:35
cuma tau dikit masbro
tarjo.suhara@yahoo.co.id
September 3, 2012 at 07:45
Tulisan ini sebenarnya penyaduran dari Banjar dalam Sejarah dan Kenangan (BDSK).. karya dari tulisan Tarjo Suhara…. kuharap blog ini antumkan sumbernya … sumbernya adalah BDSK 2011
aiefz
Mei 13, 2013 at 23:25
sudah dicantumkan link dari fans page BDSK mungkin page atau linknya sudah mati 🙂
dharma
Desember 28, 2016 at 21:22
disaat orng semakin banyak seharusnya jalur – kroya – banjar – pengandaran dihidupkan lagi, soal untung atau rugi tergantung managementnya, yang pasti penumpang pasti rame… ayo buktikan bahwa KA merupakan angkutan rakyat